Allah Menggembirakanmu,
Bila Engkau Sabar
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang shabar, yaitu orang-orang
yang apabila ditimpa mushibah mereka mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ‘ilaihi
rahi’un(Sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada-Nyalah kami kembali).” (TQS. Al Baqarah(Sappi
Betina) 2, 155-156).
Sudah Tentu untuk
Mengujimu
Dalam pandangan aqidah, menurut
DR. Muhammad Ghazali, mushibah dan bencana dapat memiliki du’a ma’na. Yang pertama,
mushibah dan bencana menjadi media ujian atas keimanan orang-orang yang taat. Yang
kedua, meshibah dan bencana sebagai pelajaran dan peringatan kaum yang sudah
melenceng jauh dari ketentuan Allah Swt, agar sadar kembali.
Mungkin mushibah dan bencana
yang terjadi itu sebagai ujian bagi mereka yang telah beriman, sampai dimana
kadar iman dan keyakinannya kepada Allah Swt sehingga mushibah dan bencana itu
tidak semata-mata bencana saja. Untuk mengetahui bahwa mushibah dan bencana itu
merupakan ujian dapat diketahui dari peri kehidupan masyarakatnya. Apabila masyarakat
yang ditimpa mushibah dan bencana itu adalah mereka yang taat kepada Allah,
mengerjakan perintah-perintahNya, dan berusaha keras menjauhi perkara yang
dilarangNya, maka itulah ujian keimanan.
“Katakanlah (hai Muhammad), “Siapakah yang dapat melindungi kalian dari
(taqdir) Allah jika ia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk
dirimu. Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan
penolong, kecuali Allah.” (terjemah Quran surat Al Ahzab 33,17)
Dengan demikian mushibah dan
bencana itu dimaksudkan untuk
mengokohkan kekuatan iman kita kepada Allah Swt dan melipat gandakan
keyakinan kita akan kebesaran Kekuasaan Allah ‘Azza wa Jalla yang tak terkira. Bencana
dan mushibah itu juga dimaksudkan agar kita menyadari betapa lemah dan tak
berdayanya manusia.
No comments:
Post a Comment