Digembirakan karena sabar

Posted by tabah on



Rasulullah Saw bersabda, “Bersabar adalah cahaya yang gilang gemilang.”(THR. Muslim ). Seorang yang bijak mengatakan, “hendaklah engkau bersyukur atas segala nikmat yag datang, dan bersabarlah atas segala bencana yang menimpa.” Sebagai hamba Allah, maka musibah dan cobaan itu akan selalu datang menghampiri kita. Musibah dan cobaan itu bisa saja mengenai diri pribadi kita, orang-orang tersayang disekitar kita, tetangga dan masyarakat maupun negara kita ini. Menghadapai segala macam rupa kesulitan dan kesusahan yang bertubi-tubi lalu sambung-menyambung tersebut, maka hanya sikap sabar yang dapat memancarkan cahayanya. Cahaya kesabaran itulah yang memelihara diri kita dari sikap berburuk sangka pada Allah dan dari berputus asa dari RahmatNya. Cahaya kesabaranlah yang memberikan kita tuntunan untuk kembali kepada cahaya Islam.
Diriwayatkan dari Abu Musa, Rasulullah mengatakan bahwa Allah telah berfirman, "Wahai malakul-maut engkau telah mencabut ruh putra dari hambaKu ! engkau telah mengambil buah hatinya dan kesayangan pandangannya. Jawabnya, “Ya !” lalu ia berkata “apa?” “jawabnya, “Ia membaca Alhamdulillah, innalillahi wa inna ilaihi roji’un.” Maka Allah berfirman, “Bangunkan untuk hambaKu itu rumah di Syurga, dan beri nama Baitulhamdi.” ( THR. Ahmad ).
Malahan cahaya kesabaran dan tawakkal itu memancar selalu dikesempatan yang lain.Husain bin Ali Ra mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Tiada orang muslim yang ditimpa musiabah,kemudian setelah lama teringat kembali, meskipun sangat lama masanya, kemudian ia membacakembali, “inna lillahi wa inna ilaih raajii’ unn” , melainkan Allah akan memperbaharui keadaan itu laludiberinya pahala seperti pada waktu menderita pertama kalinya.” ( HR. Ahmad, Ibnu Majah ).
Maka, marilah memberikan penilaian yang baik atas segala musibah dan bencana ini agar ia memberikan kesadaran kepada kita, dan mengokohkan Iman kita kepada Allah Swt, hanya kepada Allah kita memohon peertolongan dan perlindungan.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hakim bahwa  Ali bin Abi Thalib ra bercerita, “Tatkala Rasulullah wafat dan berkumpul orang-orang yang berta’ziah, datnaglah pendatang yang terdengar suara geraknya namun tidak dapat dilihat sosok tubuhnya, ia berkata seakan-akan berpidato, “Assalamu’alaikum Ahlal-baiti warahmatullahi wabarakatuh. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, dan pada Hari Kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Sesungguhnya Allahlah tempat orang berhibur dari musibah, mencari ganti dari yang binasa, dan mengejar apa yang hilang. Maka kepada Allaahlah kamumeletakkan kepercayaanmu dan kepadaNyalah hendaknya kamu tuangkan harapanmu. Dan sesungguhnya orang kehilangan pahalalah yang terkena musibah. Wasalamu’alikum salam Wr. Wb.” Berkata Ali bin Abi Thalib ra menurut riwayat ja’far bin Muhammad bahwa sang pendatang itu adalah nabi Khidir As.

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment