Dalam bagian ini, kita ingin melihat pertanyaan: Apakah kegiatan-kegiatan yang
secara sosial bertanggung jawab menurunkan kinerja ekonomi suatu perusahaan? Menemukan
dari sejumlah riset studi dapat membantu kita menjawab pertanyaan ini.
Studi mayoritas ini menunjukan hubungan yang positif antara keterlibatan
sosial dan kinerja ekonomi. Contohnya, sebuah studi menemukan bahwa kinerja
sosial perusahaan secara positif terkait dengan kinerja keuangan sebelum dan
masa depan. Tetapi kita seharusnya berhati-hati ketika membuat asumsi
perbandingan dari temuan itu karena pertanyaan metodologi yang berkaitan dengan
mencoba untuk mengukur tanggung jawab sosial dan kinerja ekonomi.
Kebanyakan kajian itu menentukan kinerja sosial perusahaan dengan menganalisis isi laporan tahunan, mengutip tindakan sosial dalam artikel berita terbaru mengenai perusahaan, atau melihat indeks reputasi berdasarkan persepsi masyarakat.
Kriteria semacam itu tentulah mempunyai kelemahan sebagai penilai tanggung jawab sosial yang dapat diandalkan.
Walaupun ukuran kinerja ekonomi lebih obyektif, ukuran itu umumnya dipakai untuk menunjukan kinerja ekonomi jangka pendek.
Mungkin juga dampak tanggung jawab sosial pada laba perusahaan positif atau negatif memakan waktu bertahun-tahun untuk mewujudkannya. Jika ada perbedaan waktu, kajian yang menggunakan ukuran keuangan jangka pendek cenderung tidak menunjukan hasil yang sahih.
Juga ada isu tentang sebab akibat, contohnya bukti menunjukan bahwa keterlibatan sosial dan kinerja ekonomi terkait secara positif, ini tidak harus berarti bahwa keterlibatan sosial melibatkan kinerja ekonomi yang lebih tinggi, sangat mungkin adalah sebaliknya. Itu artinya laba tinggi mampu membiayai perusahaan untuk melakukan kegiatan mewah berupa terlibat secara sosial. Metodologi sebab akibat itu tidak harus ditelan mentah-mentah.
Malahan sebuah kajian menemukan bahwa jika analisis empiris yang cacat dalam kajian itu diperbaiki, tanggung jawab sosial mempunyai dampak yang netral pada kinerja keuangan perusahaan, dan studi lainnya menemukan bahwa partisipasi masalah sosial tidak berhubungan dengan pemercaya utama organisasi yang secara negatif berhubungan dengan nilai pemegang saham.
Kebanyakan kajian itu menentukan kinerja sosial perusahaan dengan menganalisis isi laporan tahunan, mengutip tindakan sosial dalam artikel berita terbaru mengenai perusahaan, atau melihat indeks reputasi berdasarkan persepsi masyarakat.
Kriteria semacam itu tentulah mempunyai kelemahan sebagai penilai tanggung jawab sosial yang dapat diandalkan.
Walaupun ukuran kinerja ekonomi lebih obyektif, ukuran itu umumnya dipakai untuk menunjukan kinerja ekonomi jangka pendek.
Mungkin juga dampak tanggung jawab sosial pada laba perusahaan positif atau negatif memakan waktu bertahun-tahun untuk mewujudkannya. Jika ada perbedaan waktu, kajian yang menggunakan ukuran keuangan jangka pendek cenderung tidak menunjukan hasil yang sahih.
Juga ada isu tentang sebab akibat, contohnya bukti menunjukan bahwa keterlibatan sosial dan kinerja ekonomi terkait secara positif, ini tidak harus berarti bahwa keterlibatan sosial melibatkan kinerja ekonomi yang lebih tinggi, sangat mungkin adalah sebaliknya. Itu artinya laba tinggi mampu membiayai perusahaan untuk melakukan kegiatan mewah berupa terlibat secara sosial. Metodologi sebab akibat itu tidak harus ditelan mentah-mentah.
Malahan sebuah kajian menemukan bahwa jika analisis empiris yang cacat dalam kajian itu diperbaiki, tanggung jawab sosial mempunyai dampak yang netral pada kinerja keuangan perusahaan, dan studi lainnya menemukan bahwa partisipasi masalah sosial tidak berhubungan dengan pemercaya utama organisasi yang secara negatif berhubungan dengan nilai pemegang saham.
Cara lain untuk memandang tanggung jawab secara sosial dan kinerja ekonomi
adalah dengan mengevaluasi dana saham bersama (dana reksa) menyediakan sebuah
cara bagi investor individu untuk mendukung tanggung jawab sosial perusahaan. Biasanya
reksa dana itu menggunakan jenis penyaringan
sosial yang menerapkan kriteria sosial ke keputusan investasi.
Contohnya, reksadana itu biasanya tidak akan berinvestasi dalam perusahaan yang terlibat dalam minuman keras, perjudian, rokok, tenaga nuklir, senjata, kongkalikong penetapan harga, atau penipuan. Meskipun berbagai reksa dana itu telah mengungguli rata-rata pasar dalam jangka waktu yang lama, lima tahun terakhir ini, tidaklah begitu bagus untuk menyimpan saham dalam tipe apapun. Akan tetapi, rata-rata reksa dana sosial hanya jatuh sekitar 21,5 % dibandingkan penurunan 24,5% untuk variasi simpanan reksadana AS.
Contohnya, reksadana itu biasanya tidak akan berinvestasi dalam perusahaan yang terlibat dalam minuman keras, perjudian, rokok, tenaga nuklir, senjata, kongkalikong penetapan harga, atau penipuan. Meskipun berbagai reksa dana itu telah mengungguli rata-rata pasar dalam jangka waktu yang lama, lima tahun terakhir ini, tidaklah begitu bagus untuk menyimpan saham dalam tipe apapun. Akan tetapi, rata-rata reksa dana sosial hanya jatuh sekitar 21,5 % dibandingkan penurunan 24,5% untuk variasi simpanan reksadana AS.
No comments:
Post a Comment