Bicara yang Baik-baik Saja

Posted by tabah on

“Dan kata-kata yang baik itu adalah shadaqoh.” (THR. Bukhari dan Muslim)
















Kalori berbicara
                Universitas Pencasola California bersama-sama Universitas Annaheim meakukan penelitian tentang pengaruh orang yang banyak berbicara dengan kenaikan temperatur udara. Hasilnya cukup mengejutkan ! ternyata seseorang yang sedang berbicara akan mengalami kenaikan temperatur pada tubuhnya. Malahan kemudian diikuti pula dengan naiknya temperatur udara sekitar akibat gas carbon yang dikeluarkan dari mulut oleh mereka yang sedang asyiknya mengobrol. Dari data ditunjukan bahwa kalori yang dibutuhkan oleh seseorang yang sedang berbicara ± 5-6 kcal/menit, orang yang diam ±1,25 kcal/menit, sedangkan percakapan telepon ±5-6 kcal/menit. Apabila Anda seorang birokrat yang sedang asyik berdebat dengan serunya, atau seorang pembela yang sedang bersilat lidah di pengadilan, maka kebutuhan panas akan meningkat 4 kali lebih besar daripada pembicaraan normal.
                Padahal penduduk bumi yang jumlahnya ±5 miliar jiwa ini, tiap harinya mampu menghabiskan waktu ±3 jam hanya untuk mengobrol. Akibatnya, tidak dapat dihindari lagi suhu bumi akan naik sebesar 0,75°C tiap tahunnya.
Berbicara itu yang bermanfaat saja
                Terlepas dari persoalan apakah temperatur bumi akan naik drastis atau melonjak turun akibat omongan kita, Rasulullah Saw telah berpesan supaya kita tidak asal mengumabar kata. Sabda Rasulullah Saw, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata yang baik atau diam.”(THR. Bukhori ). Hanya ada dua pilihan yang sama baiknya bagi orang beriman, apabila tidak dapat mengeluarkan kata-kata yang baok dan bermanfaat, maka lebih baik diam. Tergelincirnya lidah dapat terjadi apabila seseorang berbicara banyak hal yang tidak disadari kata yang keluar dari lidahnya semakin jauh dari kebaikan atau manfaat. Ini dikhawatirkan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya,

“Sungguh adakalanya seorang hamba berbicara sepatah kata yang tidak diperhatikan, tiba-tiba ia tergelincir ke dalam neraka oleh kalimat itu lebih jauh dari jarak antara timur dengan barat.” (HR. Bukhori ), yang lebih berbahaya apabila obrolan yang sudah mengalir sudah tidak terkendali lagi dan sulit untuk dihentikan. Bahkan yang melakukan terkadang sama sekali tidak menyadarinya. Padahal setiap kata yang mengalir dari mulut manusia tidak akan lepas dari pengawasan Allah Ta’ala sedetikpun.

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment