a.Dzikrullah
dzikrullah mempunyai
makna mengingat Allah Ta’ala, maka tidak bisa tidak dzikrullah merupakan
aktivitas yang harus senantiasa menghiasi kehidupan seseorang. Dia adalah nafas
seorang musliim. “Yaitu orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan terbaring.” (TQS. Ali
Imran 3:191). Dari ayat ini dapapt dipahami bahwa aktivitas dzikir
senantiasa dilakukan dalam kondisi apapun, atau dengan kata lain detak kehidupan
seorang muslim sesungguhya adalah dzikrullah itu sendiri. Aktivitas dzikir
sebenarnya memang tidak hanya sekedar ucapan lisan atas kebesaran Allah Swt. Akan
tetapi Rasulullah Saw pernah bersabda, “Seutama-tama
dzikir ialah Laa ilaahaillallah. (THR.
At- Tirmidzi). Maka alangkah mulianya bila mulut ini senantiasa basah
dengan dzikir yang utama kepada Allah Ta’ala.
Rasulullah Saw pernah bersabda, “Hendaknya
lidahmu tetap selalu basah dengan dzikir ingat kepada Allah.” (THR. Tirmidzi ).
Tiada waktu lain lagi yang tepat, kecuali saat ini juga untuk mengganti
semua ucapan yang tidak bermanfaat dengan dzikir kepada Allah Swt. Rasulullah Saw
bersabda, “Jangan banyak bicara selain
dzikir kepada Allah, karena banyak bicara selain dzikrullah menyebabkan
kerasnya hati dan sejauh-jauh manusia dari Allah adalah yang berhati keras.”
(THR. Tirmidzi ).
b.Da’wah
tiada perkataan yang lebih
mulia dalam kehidupan ini setelah dzikir kecuali da’wah
“Siapakah yang lebih mulia
perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang
shalih dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (TQS. Fushlihat
). Maka untuk keperluan
dakwah ini, silahkan berbicara kepada semua orang agar kereka mau kembali ke
jalan kebenaran, jalan Islam. Disini ucapan itu menjadi mulia, malahan ketika
bekal yang dimiliki terasa sangat minim, di saat itulah perintah untuk
berdakwah diamanatkan.
Rasulullah Saw bersabda, “Sampaikan
dariku walau satu ayat”(Al Hadits). Dengan demikian sebenarnya tidak ada
lagi alasan untuk tidak berbicara kepada khalayak serta mengajak mereka kembali
kepada Islam. Tidak ada waktu lagi yang paling baik untuk berdakwah kecuali
sekarang!!
Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa
diantara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia merubah dengan tangannya. Jika ia
tidak sanggup ,maka dengan lidahnya dan jika tidak sanggup juga maka dengan
hatinya. Dan itu adlah selemah-lemahnya iman.” (THR. Muslim ). Dan tentunya
metode dakwah dengan lisan tetap dilakukan dengan hikmah dan pelajaran yang
baik. Hindarilah bwwebagai macam bentuk perdebatan dalam berdakwah. Sekiranya debat
tidak dapat dielakkan, maka lakukan perdebatan dengan jalan yang pakling baik. Dengan
demikian semua ucapan dalam dakwah mempunyai nilai pahala dan manfaat bila
adabnya juga diperhatikan. Untuk itu daripada sekedar berpangku tangan dan
bengong atau mengumbar obrolan tanpa ada ujung dan pangkalnya, lebih mulia
apabila dimanfaatkan untuk berdzikir dan dakwah. Ada nilai manfaat dan pahaka
yang besar. Dakwah adalah kebutuhan kita karena kita ingin hidup selamt di
akherat.
Namun apabila merasa
dirinya sangat keberatan untuk berbicara baik dan bermanfaat, bahkan kemudian
terus-menerus berkubang dalam percakapan yang sia-sia, jorok, ghibah, dan
mengumpat, maka hati-hatilah! Bisa jadi ucapan semacam itu akan menaikkan
temperatur neraka bertriliyun-triliyun kalori hanya untuk memanggang tubuh
kita.
No comments:
Post a Comment