Penyakit Orang Beriman (Tafrith)

Posted by tabah on

Pengertian


Satu-satunya kekuatan asasi dari pasukan Sulthan Muhammad II Khan bin Murad Al Fatih adalah kekokohan iman mereka. Lurusnya pemahaman aqidah dan kekuatan aqidah pasukan Sultan Muhammad II Khan bin Murad Al Fatih senantiasa dijaga oleh taujih dan arahan dari para ulama yang didatangkan Sultan di setiap medan tempur di setiap saat. Dengan modal keyakinan dan kekuatan aqidah itulah mereka mampu menjaga dan menjalani ibadah yang konsisten seperti shalat fardhu selalu berjamaah, puasa, dan qiyamul-lail (shalat malam). Oleh sebab itu, aspek inilah juga yang menjadi kelemahan apabila tidak dijaga dan dipupuk terus akan menimbulkan penyakit kronis dan ganas yang akan menyerang kaum beriman yaitu tafrith.

Apa itu tafrith? adalah mengurangi atau menghilangkan sebagian perkara sehingga tidak lagi menjadi utuh. Oleh sebab itu bermohonlah ampunan kepada Allah SWT. Berserah dirilah kepada-Nya dengan sepenuh kepasrahan sebagai pertanda rasa takut sekaligus harap kita kepada Allah SWT, karena perilaku kita suka mengurang-ngurangkan pelaksanaan kewajiban ibadah kita. Kewajiban kita memang tidak sedikit, tetapi juga tidak berarti sulit dilakukan. Hendaklah kita berada dalam kondisi bersemangat untuk melakukan kewajiban ibadah kita walaupun tidak sempurna kita menjalankannya.

Kewajiban ibadah disini tidak hanya melulu kewajiban ibadah mudhah, tetapi ibadah secara umum termasuk kewajiban menafkahi keluarga bagi para suami misalnya. Jadi kewajiban disini mencakup kewajiban duniawi maupun akhirat. Dalam konteks ibadah secara luas berarti mengurang-ngurangkan kewajiban kehidupan sehingga tidak terlaksana dengan semestinya. Contoh para penuntut ilmu yang kacau dalam memenej waktu dimana seharusnya alokasi waktu sedikit tetapi malah diberi alokasi waktu yang begitu lama yaitu dengan bermain ataupun menghibur diri.

Sebab Musababnya
Seorang atau sekelompok yang mengurangkan kewajiban ibadah disebabkan antara lain:

1. Perbuatan tidak terpuji
Sebenarnya manusia memang tidak akan pernah luput dari kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja ataupun besar kecil. Namun manusia pada umumnya menganggap remeh perkara kesalahan kecil dan dosa kecil. Padahal itulah penyebab tafrith.

2. Memperluas perkara-perkara yang mubah
Memperluas hal-hal yang mubah seperti makan,minum, tidur, berpakaian, bersolek, dll adalah penyebab tafrith juga. Hal-hal mubah yang diperluas atau ditunaikan secara berlebihan akan menghasilkan kemandegan. Makan misalnya adalah hal mubah, tetapi berlebihan menimbulkan kemalasan berbuat taat.

3. Tak menghargai besarnya Anugerah
Anugerah dan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada manusia sungguh tak terhingga banyaknya maupun jenisnya. Seseorang yang tidak mampu menghargai dan mensyukuri nikmat dan besarnya anugerah yang sudah diterima, maka muncul dalam dirinya keengganan melakukan ketaatan sehingga akhirnya tumbuh penyakit tafrith dalam dirinya. Sementara itu bagi sosok yang mencukupkan dirinya dengan pemberian Allah SWT maka ia akan mengikuti kenikmatan Allah SWT tersebut dengan konsisten dan disiplin mengerjakan ibadah sebagai bentuk rasa syukut atas nikmat yang telah diterima dan penghormatanya kepada Allah SWT.

Sebagian Jalan Keluar dari Tafrith 

Rasulullah bersabda menasehati Ibnu Abbas Ra, "Wahai Ibnu Abbas, Aku hendak mengajarkan kepadamu tentang beberapa kalimat: Penuhilah perintah Allah, niscaya Allah akan menjagamu; tunaikanlah kewajibanmu terhadap Allah maka engkau akan dapatkan bahwa Dia berada didepanmu; bila engkau meminta, memintalah kepada Allah; apabila memohon, memohonlah kepada Allah; Ketahuilah andaikata semua manusia bersatu untuk memberikan manfaat kepadamu mereka tidak akan mampu kecuali telah dituliskan oleh Allah bagimu. Seandainya mereka hendak bersekutu untuk merugikanmu, maka mereka tidak akan mampu kecuali bahaya itu telah dituliskan Allah bagimu. Pena telah diangkat dan lembar kitab telah ditutup".

Daftar pustaka
DR. Sayyid Muhammad Nuh, Terapi Mental Aktifis Harakah. 1993. Solo: CV Pustaka Mantiq (dalam Buletin Da'wah Wa Islama)

Previous
« Prev Post

1 comment: