Fitnah Syubat dan Syahwat

Posted by tabah on

"Orang yang bijak adalah orang yang mampu menundukan hawa nafsunya, menginstropeksi dirinya, dan beramal untuk menjadi bekal setelah matinya. Sedangkan orang yang lemah adalah yang menuruti hawa nafsunya lalu berangan-angan agar Allah (mengampuni dosa-dosanya)." (H.R Ahmad At-Tarmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, Shahih).


Kalau kita cermati sebagai seorang muslim yang menjalani kehidupan yang sementara di dunia ini, ada beberapa aral yang melintang dihadapan kita yang menjadi penghalang bagi kita untuk menapaki fitrah kita yang suci. Kalau kita tidak waspada, perintang-perintang ini akan menggerogoti dan mengikis habis iman kita atau paling tidak akan membuat iman kita menjadi labil, keruh, dan tidak murni lagi akibat noda-noda dan racun yang ditebarkannya. Perintang-perintang ini sangat beragaram dan banyak sekali, namun menurut Imam Ibnu 'Izz Al-Hanafi kesemuanya itu bermuara pada dua hal yaitu: Syubat dan Syahwat.

Perintang Pertama adalah Fitnah Syubat

Menurut Imam Ibnu Qayyun Al-Jauziyah penyebab fitnah ini adalah lantaran lemahnya iman seseorang dan sedikitnya ilmu yang dimilikinya disamping niat yang rusak dan gelora mengikuti hawa nafsu yang membara dalam jiwanya (Ighatsul Lahfab 2/584). Fitnah ini lebih berbahaya jika dibandingkan dengan fitnah syahwat, karena fitnah ini dikemas oleh penebar-penebarnya dengan nama Islam, berlabelkan syariat dan menggunakan dalil-dalil dari Al Quran dan As Sunah untuk mengukuhkan dan membuat orang tertarik, terpukau, dan terpesona dengan lontaran-lontaran pemikiran yang mereka gulirkan hingga merekapun akhirnya tidak segan-segan untuk mengikuti alur pemikiran yang menyimpang tersebut.

Fitnah Syubat ini meliputi berbagai bidang garap, diantarnya : pertama bidang aqidah, merupakan sumber kekuatan keimanan seorang muslim, dari kekuatan aqidah inilah muncul semangat dalam jiwa seseorang untuk mengaplikasikan bentuk-bentuk ibadah yang disyariatkan Allah kepada manusia. Oleh karenanya kemurnian aqidah merupakan hal yang sangat menetukan bagi diterima atau tidaknya suatu amalan.

Allah tidak akan menerima amal seseorang yang aqidahnya menyimpang karena terkena fitnah syubat dan diantara contoh fitnah syubat yang paling bahaya di dibadang aqidah adalah fitnah kemusyrikan. Sisi lain yang termasuk dalam fitnah syubat dibidang aqidah adalah menjamurnya aliran-aliran keagamaan yang menyimpang dari aqidah yang benar, seperti Mu'taziah, Khawarij, Syiah, Qadariyah, Jabariyah, Jahmiyah dan aliran menyimpang yang lainnya. Masing-masing aliran agama menyimpang ini memandang bahwa aliran dan kelompok merekalah yang paling benar, sementara kelompok selain mereka adalah kelompok sesat, untuk membenarkan ajaran mereka, merekapun mengadopsi dalil dari Al Quran dan As Sunah kemudian mencocokannya dengan pemikiran dan hawa nafsu mereka, apabila cocok mereka teruskan dan apabila tidak sesuai dengan pemikiran dan hawa nafsu mereka, mereka campakkan dan mereka singkirkan jauh-jauh.

Fitnah syubat yang kedua adalah fitnah syubat dalam bidang ibadah

Fitnah itu tidak kalah bahayanya dibandingkan dengan fitnah yang pertama, karena fitnah ini akan menjerumuskan pelakunya ke jurang kesesatan. Pengertian fitnah syubat dalam bidang ibadah adalah melakukan bentuk-bentuk ibadah tertentu yang sebenarnya tidak ada tuntunannya dari Rasululloh SAW lalu menyatakan bahwa hal itu adalah sunnah. Ringkasnya, fitnah syubat adalah bid'ah. Oleh karenanya, fitnah syubat dalam bentuk ini lebih disukai oleh iblis dari pada perbuatan maksiat yang dilakukan oleh seseorang.

Memang, lantaran pelakunya merasa tidak bersalah, maka ia merasa tidak perlu untuk bertaubat dariNya. Bahkan justru sebaliknya, ia akan tetap melaksanakan amalan tersebut terus menerus, berangkat dari keyakinannya akan kebenaran amalan tersebut. Satu hal yang perlu kita ingat, bahwa semakin seseorang itu bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amalan yang bid'ah tersebut, maka Allah SWT akan semakin jauh darinya.

Adapun jenis fitnah yang kedua adalah fitnah syahwat

Pengertiannya adalah segala perbuatan yang dapat mengikis, menggerogoti dan melemahkan iman seseorang yang berasal dari hawa nafsu. Nama lain dari fitnah itu adalah maksiat. Fitnah ini juga amat berbahaya, lantaran dapat merusak iman seseorang, seperti yang dituturkan oleh Imam Al-Bukhori dan lainnya, bahwa iman itu bisa meningkat apabila melakukan ketaatan dan berkurang lantaran melakukan kemaksiatan. Oleh karenanya, para staf mengajak kita untuk berhati-hati terhadap hal ini. Orang yang terkena fitnah syahwat cenderung malas untuk beribadah, bahkan dalam kondisi imannya kritis ia tidak segan-segan untuk meninggalkan perintah Allah dan melanggar laranganNya. 

Fitnah syahwat ini bermacam-macam bentuk dan jenisnya, diantaranya sebagaimana disebutkan Allah dalam firmanNya: "Dijadikan indah bagi manusia kecintaan kepada syahwat berupa wanita, anak-anak, harta kekayaan melimpah dari jenis emas, perak, kuda peliharaan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia ini. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (syurga)." (Ali Imran: 14). Janganlah kita terperdaya oleh hal-hal tersebut diatas, namun upayakanlah agar keberadaan mereka tidak melalaikan kita dari mengingat Allah bahkan sebagai pendorong untuk lebih meningkatkan prestasi ibadah yang kita lakukan.

Sumber kutipan: Risalah Jum'at diterbitkan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment